Praktikum penentuan golongan darah,
KATA PENGANTAR
Pertama
kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala kebesaran
dan limpahah nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan Golongan Darah ini.
Adapun
penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk mengetahui Golongan darah Kita
Dalam
penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami
semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang
terkait.
Sehubungan
dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada bapak Pengajar
Biologi yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang
telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Dalam
penyusunan laporan pengamatan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman
kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan
yang sengaja maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan praktikum
ini lebih baik dan bermanfaaat. Terima kasih
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................
A. Latar belakang ....................................................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................................................
C.
Rumusan masalah
BAB II KAJIAN TEORI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Alat dan Bahan
B.
Cara kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
B.
Pembahasan
Bab. V Penutup
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Agar dapat beraktivitas, manusia memerlukan oksigen
sebagai sumber bahan bakar penghasil energi yang diangkut melalui sistem
peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia disebut sistem kardiovaskuler (
Yunani, Kardia = jantung; vasculum = pembuluh).
Sistem kardiovaskuler berguna untuk mengangkut zat
makanan dan oksigen keseluruh bagian tubuh, mengangkut sisa metabolisme dari
jaringan ke organ ekskresi, dan mengedarkan hormon serta kelenjar endokrin ke
bagian-bagian tubuh tertentu. Karena darah mengalir melalui saluran (pembuluh),
maka sistem peredaran darah manusia bersifat tertutup.
Sistem peredaran darah terdiri atas jantung,
pembuluh darah, dan darah. Jantung adalah organ yang berfungsi sebagai alat
pemompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdapat pada suatu kantong dari
jaringan ikat yang disebut perikardium. Sedangkan pembuluh darah adalah organ
yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar ataupun menuju jantung. Dan
darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh.
Didalam darah terdapat sistem penggolongan darah. Pada
saat ini menjadi hal yang wajib mengetahui golongan darah, karena akan
mempermudah jika seseorang terjangkit penyakit. Oleh karena itu, diadakan
pratikum tentang golongan darah, supaya siswa dapat mengetahui golongan darah
dan dapat membaca sampel penggolongan darah.
B. Tujuan
1. Untuk menentukan golongan darah dan variasi golongan darah
masing-masing siswa
2. Untuk mengetahui hemoglobin masing- masing siswa.
3. Untuk mengetahui tekanan darah masing-masing siswa.
4. Dapat menggunakan alat-alat yang
dipakai dalam praktikum golongan darah
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan
golongan darah ?
2. Bagaimana menetahui hemoglobin
pada masing-masing siswa ?
3. Bagaimana cara menghitung tekanan darah pada masing-masing siswa kelas
XI IPA 2?
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A. Darah
Darah terdiri dari atas sel-sel darah ( sel darah putih
dan sel darah merah), trombosit (keping darah), dan plasma darah. Lebih kurang
55% dari seluruh volume darah terdiri atas plasma darah. Sisanya, yaitu 45%
terdiri atas sel-sel dan keping darah.
Struktur dan komposisi darah
1.
Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan darah yang berwarna
kekuningan. Lebih kurang dari 92% dari plasma adalah air, sehingga sisanya
berupa garam dan molekul organik. Bahan terlarut yang ada dalam plasma darah
adalah protein plasma, garam-garam dalam, SO-24, gas-gas,
bahan makanan, garam mineral, produk limbah, bahan pengatur. Bagian plasma
darah yang berperan dalam pertahanan tubuh adalah serum. Serum mengandung
beragam antibodi untuk melawan antigen. Misalnya, aglutinin untuk menggumpalkan
antigen presipitin yang dapat mengendapkan antigen.
2.
Sel-sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) adalah bagian utama dari
sel-sel darah. Ciri-ciri dari sel darah merah, anatar lain bentuknya melingkar,
pipih, dan cakram bikonkaf; sel yang telah matang tidak mempunyai nukleus;
berdiameter kurang dari 0,01 mm; dan elastis.hemoglobin adalah suatu protein
yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap
oksigen dan karbon dioksida dan berwarna merah. Sel-sel darah merah berasal
dari sel darah induk dan diproduksi didalam sumsum tulang merah. Sel darah
merah yang matang akan kehilangan nukleus dan memperoleh molekul Hb. Umur sel
darah merah lebih kurang 120 hari. Setelah sel-sel tersebut usang atau mati,
kemudian dihancurkan didalam organ hati/limpa dan ditelan oleh makrofag.
3.
Sel-sel Darah
Putih
Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, mempunyai
nukleus, kehilangan Hb, bentuknya tidak beraturan, dapat bergerak, dan dapat
merubah bentuk.perbandingan jumlah sel darah putih dengan sel darah merah
adalah 1:700. Fungsi utama leukosit adalah memakan kuman penyakit atau benda
asing lain yang masuk kedalam tubuh. Selain itu juga sebagai pengangkut zat
lemak. Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit yang
mempunyai nukleus yang banyak dan bersifat fagosit. Dan agranulosit yang hanya
mempunyai satu nukleus dan tidak seluruhnya bersifat fagosit.
4.
Keping Darah
Keping darah (trombosit) berbentuk
tidak beraturan, berukuran kecil, tidak berwarna dan tidak berinti. Trombosit
berfungsi untuk pembekuan darah. Keping darah berasal dari hasil fragmentasi
sel megakariosit di sumsum tulang merah. Setiap hari tubuh manusia
memproduksi rata-rata 200 miliar keping darah. Dalam darah terkandung 150-300
ribu per mm kubik.
Fungsi Darah
1. Pengangkut substansi yang diperlukan
ke bagian-bagian tubuh
2. Membunuh partikel asing
3. Memproduksi antibodi
4. Menjaga tekanan osmotik
5. Mengangkut sisa metabolisme ke
organ-organ pengeluaran
B.
Golongan darah
Dr. Karl Landsteiner pada tahun 1900, memperkenalkan 4 macam
golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian tersebut berdasarkan ada
tidaknya aglutinogen (antigen) zat yang digumpalkan dan aglutinin (antibodi)
zat yang menggumpalkan. Berikut ini adalah tabel antigen dan antibodi yang
terkandung pada tiap golongan darah.
Tabel 1.1 golongan darah sistem ABO
Golongan Darah
|
Antigen
|
Antibodi
|
A
|
A
|
Anti-B
|
B
|
B
|
Anti-A
|
AB
|
A dan B
|
Tidak ada
|
O
|
Tidak ada
|
Anti-A dan Anti-B
|
Pembagian golongan darah menurut antigen yang dimiliki :
a.
Individu dengan golongan darah A
memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
b.
Individu dengan golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen A dalam serum darahnya.
c.
Individu dengan golongan darah AB
memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan
antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah
AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak
dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
d.
Individu dengan golongan darah O
memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A
dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan
darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima
darah dari sesama O-negatif
Pada tahun 1940, Dr. Karl menemukan penggolongan darah yang memanfaatkan
faktor rhesus atau Rh. Nama ini diambil dari sampel monyet jenis Rhesus.
Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas
dua kelompok, yaitu: Rh-positif (Rh+) berarti darahnya memiliki
antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau terjadi p;enggumpalan
eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh ( antibodi-Rh), sedangkan
Rh-negatif (Rh-) berati darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan
dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes dengan
anti-Rh.
RhesusRh+ bersifat dominan, oleh karena itu Rh+ tidak boleh mendonorkan
darahnya k tipe Rh- karena akan terjadi aglutinasi. Akan tetapi orang
bergolongan darah Rh- boleh menyumbangkan darah ke orang bergolongan darah Rh+.
Saat akan menikah sebaiknya kita perlu melakukan
pemeriksaan antigen Rhesus dan memastikan Andadan pasangan memiliki antigen
Rhesus yang sejenis. Hal ini penting diperhatikan karena jika tidak, maka
kemungkinan keselamatan bayi Anda yang ke-dua akan terancam eritroblastolis
fetalis (kematian janin di dalam kandungan ibunya).
Eritroblastosis fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam
nyawa pada janin atau bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang
belum lahir ketika ibu dan bayi memiliki jenis darah yang berbeda (ibu rhesus
positif, janin rhesus negatif). Sang ibu akan memproduksi zat antibodi yang
akan menyerang sel darah merah bayi. Pada kehamilan pertama antibodi yang
dibuat oleh ibu belum begitu banyak, sehingga anak pertama akan selamat. Akan
tetapi jika dalam kurang dari satu tahun ibu hamil anak yang kedua maka di
dalam darah ibu masih cukup terdapat antibodi yang dihasilkan ketika mengandung
anak yang pertama. Akibatnya janin kedua, sel darahnya akan segera diserang
oleh antibodi tersebut dan mengakibatkan kematian janin.
oleh karena itu jika terpaksanya menikah dengan
pasangan yang berbeda rhesus sebaiknya diberikan jarak kehamilan pertama dan
kedua sedikitnya 5 tahun agar darah ibu bersih dari antibodi yang dihasilkannya
sendiri, sehingga janin akan selamat hingga dilahirkan.
a.
Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan
b. Aglutinin adalah zat yang menggumpalkan
c.
Golongan
darah A : Erythrositnya mengandung
aglutinogen A, AB dan serumnya
mengandung aglutinin anti B (menggumpal di anti A dan anti AB)
d. Golongan darah B : Erythrositnya mengandung aglutinogen
B,AB dan serumnya mengandung aglutinin
anti A (menggumpal di anti B dan anti AB).
e. Golongan darah AB : Erythrositnya mengandung aglutinogen A dan
aglutinogen B sedangkan serumnya tidak mengandung aglutinin (menggumpal di anti
A, anti B, dan anti AB).
f.
Golongan
darah O : Erythrositnya tidak mengandung
aglutinogen dan serumnya mengandung aglutinin anti A, aglutinin anti AB dan
aglutinin anti B (tidak terjadi penggumpalan) .
Rh (rhesus)
: termasuk antigen dan terbagi mejadi dua golongan antigen, yaitu Rh+ (menggumpal) yang berarti
mengandung faktor Rh, sedangkan Rh- (tidak
menggumpal) berarti tidak mengandung faktor Rh. Untuk menguji golongan
darah sitem Rh seseorang, darahnya dicampur dengan antibodi anti-Rh. Jika
terjadi aglutinasi, maka berarti golongan darahnya Rh+. Reaksi
aglutinasi juga dapat terjadi pada ibu bergolonga Rh- yang
mengandung janin bergolongan Rh+. Faktor Rh janin kemungkinan
diwariskan dari bapaknya. Selama
kehamilan, beberapa sel darah merah janin masuk kedalam darah si ibu.
Akibatnya, tubuh si ibu mengeluarkan zat antibodi untuk melawan faktor Rh dari
janin.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Alat dan Bahan
1. Pen
lanset/bloodlancet
2. lanset
3.
kapas
4. Serum Anti A dan Anti
B
5. Pipet
6. Alkohol 70%
7. Kaca objek
8. Darah
9. alat pengaduk/ tusuk
gigi
10. Tensi
B. CARA KERJA
1. Menghitung tekanan darah
1. Menghitung tekanan darah
·
siapkan
tensi digital / tensi biasa
·
kemudian
pasang tensi dilengan
·
hitung
berapa tekanan darahnya
2. Mentukan golongan darah :
•
Sediakanlah alat dan bahan yang akan digunakan.
• Kemudian bersihkan ujung jari dengan kapas yang telah diberi alkohol 70% agar ujung jari bersih dan steril.
• Ambillah dua tetes darah anda dengan cara menusukan Bloodlancet/ jarum ujung jari.
• Teteskan di atas kaca benda yang telah disiapkan di atas kertas putih agar dapat lebih mudah melihat dan mengetahui apakah terjadi penggumpalan pada darah atau tidak.
• Setelah itu, teteskan serum anti A di atas tetesan darah anda yang pertama dan teteskan serum anti B di atas tetesan darah yang kedua.
• Aduklah tetesan darah yang telah dicampur serum anti A dan B dengan menggunakan tusuk gigi pada masing-masing tetesan darah.
• Tentukan golongan darahnya, jika :
• Kemudian bersihkan ujung jari dengan kapas yang telah diberi alkohol 70% agar ujung jari bersih dan steril.
• Ambillah dua tetes darah anda dengan cara menusukan Bloodlancet/ jarum ujung jari.
• Teteskan di atas kaca benda yang telah disiapkan di atas kertas putih agar dapat lebih mudah melihat dan mengetahui apakah terjadi penggumpalan pada darah atau tidak.
• Setelah itu, teteskan serum anti A di atas tetesan darah anda yang pertama dan teteskan serum anti B di atas tetesan darah yang kedua.
• Aduklah tetesan darah yang telah dicampur serum anti A dan B dengan menggunakan tusuk gigi pada masing-masing tetesan darah.
• Tentukan golongan darahnya, jika :
- Golongan darah A, jika tetesan
pertama menggumpal sedang tetesan ke dua tidak
- Golongan darah B, jika tetesan
pertama tidak menggumpal dan tetesan ke dua menggumpal
- Golongan darah O, jika kedua
tetesan tidak ada yang menggumpal
- Golongan darah AB, jika kedua
tetesan menggumpal
3. Mengukur Hemoglobin
·
Taruh darah pada kertas objek
·
Kemudian ukur dengan buku panduan yang sudah di
siapkan oleh guru mapel
·
Paskan darah dengan ukuran yang ada
dalam buku panduan
BAB IV HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Golongan darah adalah merupakan pengklasifikasian darah dari suatu
individu berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan yang terdapat
pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah
merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Lakukan juga seperti no. 4 Bandingkan
kedua bagian A dan B pada gelas obyek, amati perubahannya untuk menentukan
golongan darahnya
Jenis Golongan Darah Golongan darah
manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya, sebagai berikut:
·
Individu dengan golongan darah A
memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang
dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah A-negatif atau O-negatif.
·
Individu dengan golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah
B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif
atau O-negatif
·
Individu dengan golongan darah AB
memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan
antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah
AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak
dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
·
Individu dengan golongan darah O
memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A
dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan
darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima
darah dari sesama O-negatif. Antigen adalah aglutinogen dalam sel yang membuat
sel peka terhadap aglutinasi (penggumpalan darah). Antigen disebut juga zat
spesifik golongan darah karena digunakan untuk menentukan golongan darah A, B,
AB atau O. Fungsi serum anti A dan B yaitu untuk menentukan golongan darah yang
dimiliki oleh suatu individu, yaitu dengan meneteskannya pada darah dan
mencampurkannya. Dengan demikian dapat ditentukan apa jenis darah yang dimiliki
oleh individu tersebut. Kita bisa mengetahui apa golongan darah pada suatu
individu yaitu ketika diberi serum anti A darahnya menggumpal, maka individu
tersebut memiliki golongan darah A, jika diberi serum anti B darah menggumpal,
maka memiliki golongan darah B. Namun, jika terjadi penggumpalan pada
keduanya, maka individu tersebut memiliki golongan darah AB, dan apabila tidak
terjadi penggumpalan sama sekali, maka individu tersebut memiliki golongan
darah O. Mekanisme terjadinya
penggumpalan tersebut yaitu artinya darah tersebut menolak anti gen tersebut
dan tidak dapat menerima tranfusi dari golongan darah itu
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN
·
Individu dengan A pada sel darah
merahnya, memiliki anti B pada plasmanya
·
Individu dengan B pada sel darah
merahnya, memiliki anti B pada plasmanya
·
Individu dengan A dan B pada sel
darah merahnya, memiliki anti A maupun anti B pada plasmanya
·
Individu dengan O pada sel darah
merahnya, tidak memiliki anti A maupun anti B pada plasmanya
Semoga Artikel ini Bermanfaat untuk sobat semua........
No comments:
Post a Comment