Thursday, 14 July 2016

Artikel Praktikum penentuan golongan darah, Hemoglobin dan tekanan darah




 Praktikum penentuan golongan darah,
Hemoglobin dan tekanan darah

  

KATA PENGANTAR


Pertama kami mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala kebesaran dan limpahah nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Golongan Darah ini.

Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk mengetahui Golongan darah Kita
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada bapak  Pengajar Biologi yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang  tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan pengamatan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan praktikum ini lebih baik dan bermanfaaat. Terima kasih







DAFTAR ISI
Kata  Pengantar .........................................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................
      A.     Latar belakang ....................................................................................................................
      B.      Tujuan...................................................................................................................................
      C.      Rumusan masalah
BAB II  KAJIAN TEORI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
      A.     Alat dan Bahan
      B.      Cara kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
      A.     Hasil
      B.      Pembahasan
Bab. V Penutup
Kesimpulan








BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Agar dapat beraktivitas, manusia memerlukan oksigen sebagai sumber bahan bakar penghasil energi yang diangkut melalui sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia disebut sistem kardiovaskuler ( Yunani, Kardia = jantung; vasculum = pembuluh).
 Sistem kardiovaskuler berguna untuk mengangkut zat makanan dan oksigen keseluruh bagian tubuh, mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekskresi, dan mengedarkan hormon serta kelenjar endokrin ke bagian-bagian tubuh tertentu. Karena darah mengalir melalui saluran (pembuluh), maka sistem peredaran darah manusia bersifat tertutup.
Sistem peredaran darah terdiri atas jantung,  pembuluh darah, dan darah. Jantung adalah organ yang berfungsi sebagai alat pemompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdapat pada suatu kantong dari jaringan ikat yang disebut perikardium. Sedangkan pembuluh darah adalah organ yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar ataupun menuju jantung. Dan darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh.
Didalam darah terdapat sistem penggolongan darah. Pada saat ini menjadi hal yang wajib mengetahui golongan darah, karena akan mempermudah jika seseorang terjangkit penyakit. Oleh karena itu, diadakan pratikum tentang golongan darah, supaya siswa dapat mengetahui golongan darah dan dapat membaca sampel penggolongan darah.

B. Tujuan
1. Untuk menentukan  golongan darah dan variasi golongan darah masing-masing siswa
2. Untuk mengetahui  hemoglobin masing-  masing siswa.
3. Untuk mengetahui tekanan darah  masing-masing siswa.
4. Dapat menggunakan alat-alat yang dipakai dalam praktikum golongan darah

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan golongan darah ?
2. Bagaimana menetahui hemoglobin pada masing-masing siswa ?
3. Bagaimana cara menghitung  tekanan darah pada masing-masing siswa kelas XI IPA 2?




BAB II
KAJIAN TEORI
A.     Darah
Darah terdiri dari atas sel-sel darah ( sel darah putih dan sel darah merah), trombosit (keping darah), dan plasma darah. Lebih kurang 55% dari seluruh volume darah terdiri atas plasma darah. Sisanya, yaitu 45% terdiri atas sel-sel dan keping darah.

Struktur dan komposisi darah

1.      Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan darah yang berwarna kekuningan. Lebih kurang dari 92% dari plasma adalah air, sehingga sisanya berupa garam dan molekul organik. Bahan terlarut yang ada dalam plasma darah adalah protein plasma, garam-garam dalam, SO-24, gas-gas, bahan makanan, garam mineral, produk limbah, bahan pengatur. Bagian plasma darah yang berperan dalam pertahanan tubuh adalah serum. Serum mengandung beragam antibodi untuk melawan antigen. Misalnya, aglutinin untuk menggumpalkan antigen presipitin yang dapat mengendapkan antigen.
2.      Sel-sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) adalah bagian utama dari sel-sel darah. Ciri-ciri dari sel darah merah, anatar lain bentuknya melingkar, pipih, dan cakram bikonkaf; sel yang telah matang tidak mempunyai nukleus; berdiameter kurang dari 0,01 mm; dan elastis.hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida dan berwarna merah. Sel-sel darah merah berasal dari sel darah induk dan diproduksi didalam sumsum tulang merah. Sel darah merah yang matang akan kehilangan nukleus dan memperoleh molekul Hb. Umur sel darah merah lebih kurang 120 hari. Setelah sel-sel tersebut usang atau mati, kemudian dihancurkan didalam organ hati/limpa dan ditelan oleh makrofag.
3.      Sel-sel Darah Putih
Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, mempunyai nukleus, kehilangan Hb, bentuknya tidak beraturan, dapat bergerak, dan dapat merubah bentuk.perbandingan jumlah sel darah putih dengan sel darah merah adalah 1:700. Fungsi utama leukosit adalah memakan kuman penyakit atau benda asing lain yang masuk kedalam tubuh. Selain itu juga sebagai pengangkut zat lemak. Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit yang mempunyai nukleus yang banyak dan bersifat fagosit. Dan agranulosit yang hanya mempunyai satu nukleus dan tidak seluruhnya bersifat fagosit.
4.      Keping Darah
Keping darah (trombosit) berbentuk tidak beraturan, berukuran kecil, tidak berwarna dan tidak berinti. Trombosit berfungsi untuk pembekuan darah. Keping darah berasal dari hasil fragmentasi sel megakariosit di sumsum tulang merah.  Setiap hari tubuh manusia memproduksi rata-rata 200 miliar keping darah. Dalam darah terkandung 150-300 ribu per mm kubik.



Fungsi Darah
1.      Pengangkut substansi yang diperlukan ke bagian-bagian tubuh
2.      Membunuh partikel asing
3.      Memproduksi antibodi
4.      Menjaga tekanan osmotik
5.      Mengangkut sisa metabolisme ke organ-organ pengeluaran

B.     Golongan darah
Dr. Karl Landsteiner pada tahun 1900, memperkenalkan 4 macam golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian tersebut berdasarkan ada tidaknya aglutinogen (antigen) zat yang digumpalkan dan aglutinin (antibodi) zat yang menggumpalkan. Berikut ini adalah tabel antigen dan antibodi yang terkandung pada tiap golongan darah.

Tabel 1.1 golongan darah sistem ABO
Golongan Darah
Antigen
Antibodi
A
A
Anti-B
B
B
Anti-A
AB
A dan B
Tidak ada
O
Tidak ada
Anti-A dan Anti-B

          Pembagian golongan darah menurut antigen yang dimiliki :
a.       Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
b.      Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
c.       Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
d.      Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif


Pada tahun 1940, Dr. Karl menemukan penggolongan darah yang memanfaatkan faktor rhesus atau Rh. Nama ini diambil dari sampel monyet jenis Rhesus. Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Rh-positif (Rh+)  berarti darahnya memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau terjadi p;enggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh ( antibodi-Rh), sedangkan Rh-negatif (Rh-) berati darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes dengan anti-Rh.
RhesusRh+ bersifat dominan, oleh karena itu Rh+ tidak boleh mendonorkan darahnya k tipe Rh- karena akan terjadi aglutinasi. Akan tetapi orang bergolongan darah Rh- boleh menyumbangkan darah ke orang bergolongan darah Rh+.
Saat akan menikah sebaiknya kita perlu melakukan pemeriksaan  antigen Rhesus dan memastikan Andadan pasangan memiliki antigen Rhesus yang sejenis. Hal ini penting diperhatikan karena jika tidak,  maka kemungkinan keselamatan bayi Anda yang ke-dua akan terancam eritroblastolis fetalis (kematian janin di dalam kandungan ibunya).
Eritroblastosis fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa pada janin atau bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang belum lahir ketika ibu dan bayi memiliki jenis darah yang berbeda (ibu rhesus positif, janin rhesus negatif). Sang ibu akan memproduksi zat antibodi yang akan menyerang sel darah merah bayi. Pada kehamilan pertama antibodi yang dibuat oleh ibu belum begitu banyak, sehingga anak pertama akan selamat. Akan tetapi jika dalam kurang dari satu tahun ibu hamil anak yang kedua maka di dalam darah ibu masih cukup terdapat antibodi yang dihasilkan ketika mengandung anak yang pertama. Akibatnya janin kedua, sel darahnya akan segera diserang oleh antibodi tersebut dan mengakibatkan kematian janin.
oleh karena itu jika terpaksanya menikah dengan pasangan yang berbeda rhesus sebaiknya diberikan jarak kehamilan pertama dan kedua sedikitnya 5 tahun agar darah ibu bersih dari antibodi yang dihasilkannya sendiri, sehingga janin akan selamat hingga dilahirkan.
a.       Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan
b.      Aglutinin adalah zat yang menggumpalkan
c.       Golongan darah A : Erythrositnya mengandung aglutinogen  A, AB dan serumnya mengandung aglutinin anti B (menggumpal di anti A dan anti AB)
d.      Golongan darah B : Erythrositnya mengandung aglutinogen B,AB  dan serumnya mengandung aglutinin anti A (menggumpal di anti B dan anti AB).
e.      Golongan darah AB : Erythrositnya mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B sedangkan serumnya tidak mengandung aglutinin (menggumpal di anti A, anti B, dan anti AB).
f.        Golongan darah O : Erythrositnya tidak mengandung aglutinogen dan serumnya mengandung aglutinin anti A, aglutinin anti AB dan aglutinin anti B (tidak terjadi penggumpalan) .   
      
Rh (rhesus) : termasuk antigen dan terbagi mejadi dua golongan antigen, yaitu Rh+ (menggumpal) yang berarti mengandung faktor Rh, sedangkan Rh- (tidak menggumpal) berarti tidak mengandung faktor Rh. Untuk menguji golongan darah sitem Rh seseorang, darahnya dicampur dengan antibodi anti-Rh. Jika terjadi aglutinasi, maka berarti golongan darahnya Rh+. Reaksi aglutinasi juga dapat terjadi pada ibu bergolonga Rh- yang mengandung janin bergolongan Rh+. Faktor Rh janin kemungkinan diwariskan dari  bapaknya. Selama kehamilan, beberapa sel darah merah janin masuk kedalam darah si ibu. Akibatnya, tubuh si ibu mengeluarkan zat antibodi untuk melawan faktor Rh dari janin.










BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.     Alat dan Bahan

     1.     Pen lanset/bloodlancet



     2.    lanset


     3.    kapas





    4.    Serum Anti A dan Anti B



    5.    Pipet

    6.    Alkohol 70%



    7.    Kaca objek




    8.    Darah




    9.    alat pengaduk/ tusuk gigi





    10.  Tensi


      B.   CARA KERJA
1. Menghitung  tekanan darah
·        siapkan tensi digital / tensi biasa 
·        kemudian pasang tensi dilengan
·        hitung berapa tekanan darahnya

      2.   Mentukan golongan darah  :

      • Sediakanlah alat dan bahan yang akan digunakan.
• Kemudian bersihkan ujung jari dengan kapas yang telah diberi alkohol 70% agar ujung jari bersih dan steril.
• Ambillah dua tetes darah anda dengan cara menusukan Bloodlancet/ jarum ujung jari.
• Teteskan di atas kaca benda yang telah disiapkan di atas kertas putih agar dapat lebih mudah melihat dan mengetahui apakah terjadi penggumpalan pada darah atau tidak.
• Setelah itu, teteskan serum anti A di atas tetesan darah anda yang pertama dan teteskan serum anti B di atas tetesan darah yang kedua.
• Aduklah tetesan darah yang telah dicampur serum anti A dan B dengan menggunakan tusuk gigi pada masing-masing tetesan darah.
• Tentukan golongan darahnya, jika :
- Golongan darah A, jika tetesan pertama menggumpal sedang tetesan ke dua tidak
- Golongan darah B, jika tetesan pertama tidak menggumpal dan tetesan ke dua menggumpal
- Golongan darah O, jika kedua tetesan tidak ada yang menggumpal
- Golongan darah AB, jika kedua tetesan menggumpal

3.  Mengukur Hemoglobin
·        Taruh darah pada kertas objek
·        Kemudian  ukur dengan buku panduan yang sudah di siapkan oleh guru mapel
·        Paskan darah dengan ukuran yang ada dalam buku panduan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
    A.   Hasil

    B.   Pembahasan
      Golongan darah adalah merupakan pengklasifikasian darah dari suatu individu  berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan yang terdapat pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein  pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang  paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Lakukan juga seperti no. 4 Bandingkan kedua bagian A dan B pada gelas obyek, amati  perubahannya untuk menentukan golongan darahnya

Jenis Golongan Darah Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
·         Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di  permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
·         Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
·         Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
·         Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif. Antigen adalah aglutinogen dalam sel yang membuat sel peka terhadap aglutinasi (penggumpalan darah). Antigen disebut juga zat spesifik golongan darah karena digunakan untuk menentukan golongan darah A, B, AB atau O. Fungsi serum anti A dan B yaitu untuk menentukan golongan darah yang dimiliki oleh suatu individu, yaitu dengan meneteskannya pada darah dan mencampurkannya. Dengan demikian dapat ditentukan apa jenis darah yang dimiliki oleh individu tersebut. Kita bisa mengetahui apa golongan darah pada suatu individu yaitu ketika diberi serum anti A darahnya menggumpal, maka individu tersebut memiliki golongan darah A, jika diberi serum anti B darah menggumpal, maka memiliki golongan darah B. Namun, jika terjadi  penggumpalan pada keduanya, maka individu tersebut memiliki golongan darah AB, dan apabila tidak terjadi penggumpalan sama sekali, maka individu tersebut memiliki golongan
 
darah O. Mekanisme terjadinya penggumpalan tersebut yaitu artinya darah tersebut menolak anti gen tersebut dan tidak dapat menerima tranfusi dari golongan darah itu



BAB V PENUTUP

KESIMPULAN

   ·        Individu dengan A pada sel darah merahnya, memiliki anti B pada plasmanya
   ·        Individu dengan B pada sel darah merahnya, memiliki anti B pada plasmanya
   ·        Individu dengan A dan B pada sel darah merahnya, memiliki anti A maupun anti B  pada plasmanya
   ·        Individu dengan O pada sel darah merahnya, tidak memiliki anti A maupun anti B  pada plasmanya


Semoga Artikel ini Bermanfaat untuk sobat semua........

No comments:

Post a Comment